Pages

Like Box

Follow Twitter

Chat Me

Minggu, 11 Maret 2012

Menyontek Juga Sudah Membudaya di Aceh

Budaya merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa sansekerta, yakni budhi yang berarti akal dan daya yang berarti perasaan. Kedua hal tersebut meliputi cipta, rasa dan karsa. Budaya itu sendiri merupakan hasil dari pemikiran manusia yang timbul dalam masyarakat, dimana hasil pemikiran tersebut berupa pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, adat istiadat, cara berpakaian, dan banyak lainnya, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat dan menciptakan kebahagiaan, keamanan, serta kedamaian. Budaya ini biasanya dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Ketika kita membahas yang namanya budaya, maka kita akan menemukan banyak hal-hal yang menarik. Di indonesia terdapat banyak kebudayaan yang timbul dalam masyarakat. Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aneka ragam budaya yang menarik khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan perayaan

Selain dari pada ragam budaya tersebut, ada satu kebiasaan yang sudah menjadi budaya di Aceh, yakni menyontek. Menyontek disini dikaitkan dengan bidang pendidikan, dimana pendidikan di Aceh masih harus dipertanyakan dalam pelaksanaannya, apakah sudah benar atau masih banyak kecurangan-kecurangan. Banyak para pelajar yang menyontek, untuk mendapatkan hasil yang baik. Kegiatan menyontek ini tidak hanya dilakukan sekali, tapi sudah berkali-kali

Kebiasaan menyontek ini tidak dihiraukan, tidak di anggap sebagai suatu masalah besar bagi masyarakat Aceh. Bahkan yang lebih tragisnya lagi, kebiasaan ini didukung oleh beberapa pihak

Pada acara sharing bareng anak Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang bertema “Rahasia Sukses Dalam Menyontek”, M. Nazar seorang dosen muda berprestasi mengatakan, bahwa menyontek itu adalah hal-hal yang sangat negatif, namun tidak dapat dihindari karena sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat, khususnya di dunia pendidikan. Bukan hanya di Aceh saja, melainkan hal tersebut juga sudah populer dan merajalela di kota-kota besar lainnya.

Solusinya kita boleh menyontek, asal kita tahu cara mencontek yang benar. Ada tiga hal yang boleh dicontek, yakni yang pertama jika seseorang yang diberi kekayaan dan kekayaannya disedekahkan, yang kedua jika seseorang yang diberi ilmu dan kemudian diamalkan, dan yang terakhir jika seseorang yang diberi kekuatan dan sanggup mengembannya.

Selebihnya kembali kepada kita selaku masyarakat. Apakah kita mau terus-terusan terpuruk dalam hal ini, atau bangun dari mimpi buruk.


separador

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Selamat Datang

Translate

Pengunjung

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri Populer

Followers